Postingan

Cerpen "Misteri Dibalik Kematian Inaq"

Gambar
  Misteri Dibalik Kematian Inaq Ditulis Oleh : Ema Septiani Sumber gambar: ccnindonesia.com Suara tabuh gemelan yang menggema memecah sudut-sudut ruang beranda rumah sudah tidak asing lagi di pendengaran ketika amaq (panggilan ayah untuk bahasa daerah suku Sasak) dengan mahirnya memainkan alat musik. Amaq adalah tokoh penggiat adat. Setiap minggu sahabat dan tokoh pemuda-pemudi penggiat adat selalu menyempatkan diri untuk mengkaji budaya bersama, sehingga tidak heran jika aku sudah cukup dikenal sebagai salah satu anak beliau yang selalu membersamai dalam diskusi rutin setiap minggu dibandingkan dengan dua saudaraku. Itulah alasan mengapa aku selalu disanjung-sanjung sebagai anak yang paling cinta budaya di depan mereka. Entah apa yang membuat kedua saudaraku tidak tertarik dengan pembahasan budaya, padahal bagiku budaya adalah bagian yang tidak lepas dari identitas diri pribadi. Berdiskusi bagiku adalah sesuatu yang wajib dilakukan, layaknya seperti makanan yang mengisi rongga-

Kemaliq Ranget

                       Kemaliq Ranget Menelusuri dari googlemap, ada sebuah lokasi yang sedikit membingungkan, yakni pura Ranget. Setahu saya, di tempat tersebut tidak ada masyarakat yang beragama selain Islam. Lalu mengapa ada bangunan pura di tempat itu. Akhirnya saya mencoba menelusuri lebih jauh dengan datang langsung ke lokasi, dan mewawancarai Kepala Dusun Ranget, Bapak Septori Wirawan.    Benar saja. Pak Kadus dengan tegas mengatakan bahwa warganya tidak ada yang beragama selain Islam. Persoalan pura Ranget menurutnya, merupakan konflik berkepanjangan antara masyarakat setempat sebagai pemilik dengan masyarakat pendatang yang mengaku memiliki sebidang tanah di seputaran kemaliq.  “Masyarakat setempat dan para ahli waris tidak pernah menjual tanahnya, tapi anehnya mereka sudah memiliki sertifikat tanah. Anehnya lagi, tanah tersebut juga dimiliki oleh sebuah perusahaan air minum daerah.” Ungkap pak kadus dengan wajah muram.   Kasus ini menjadi kian rumit dikarenakan banyaknya kep

Meneroka Kemaliq Ranget yang Ada di Suku Sasak

  Meneroka Kemaliq Ranget yang Ada di Suku Sasak Penulis : Ema Septiani   Mengenal budaya setiap daerah memang sangat menarik untuk kita kaji karena dapat menambah wawasan yang luas bagi generasi yang akan datang. Selain itu, dengan melihat kebudayaan apa saja yang terdapat di setiap   daerah kita menjadi lebih peka dengan sejarah dan keunikan budaya yang dimiliki. Dalam tulisan ini, kita akan berkenalan dengan salah satu budaya peninggalan yang ada di suku Sasak,   suku Sasak adalah suku yang ada di Pulau Lombok dan didiami oleh mayoritas masyarakat beragama Islam sejak zaman nenek moyang. Hal ini dapat dibuktikan dengan peninggalan kebudayaan yang ada di sana. Salah satunya adalah kemaliq yang terletak di Dusun Ranget, Desa Suranadi, Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Kemaliq dalam istilah bahasa Sasak dapat diartikan sebagai sebuah simbol yang berwujud sebuah tempat dan disakralkan oleh leluhur. Dikatakannya sebagai sebuah kemaliq apabila sudah berusia lebih dari 50 tahun.